TyDiQA1.0

The Typologically Different Question Answering Dataset

Predictions

Scores

Barthélemy Boganda

The Typologically Different Question Answering Dataset

Setelah Perang Dunia II, Boganda didesak oleh Uskup Bangui Mgr. Grandin untuk melengkapi karya-karya kemanusiaan dan sosialnya melalui aksi politik. Boganda memutuskan untuk ikut dalam pemilihan Majelis Nasional Perancis. Pada tanggal 10 November 1946, ia menjadi orang Oubangui pertama yang terpilih dalam majelis setelah memenangi hampir separuh dari total suara dan mengalahkan tiga kandidat lainnya, termasuk petahana yang tersisihkan, François Joseph Reste, yang sebelumnya menjabat sebagai Gubernur-Jenderal Afrika Ekuatorial Perancis.[9] Boganda tiba di Paris dengan jubah imamnya dan memperkenalkan diri kepada sesamanya para legislator sebagai putra dari seorang kanibal yang berpoligami.[10] Sejak tahun 1947 dan seterusnya, Boganda melakukan kampanye dengan penuh semangat untuk menentang rasisme dan rezim kolonial. Tidak lama setelah menyadari keterbatasan pengaruhnya di Perancis (ia bertugas di parlemen sampai tahun 1958 namun secara bertahap melepaskan diri dari aktivitas-aktivitas dalam parlemen),[11] ia kembali ke Oubangui-Chari untuk mengorganisir suatu gerakan rakyat yang terdiri dari para guru, pengemudi truk, dan produsen kecil untuk menentang kolonialisme Perancis, kendati sebelumnya mengalami kegagalan dalam mengupayakan pendirian koperasi pemasaran di kalangan pekebun Afrika dari etnisnya sendiri.[12][13] Pada tanggal 28 September 1949, di Bangui, ia mendirikan Gerakan Evolusi Sosial Afrika Kulit Hitam (MESAN), suatu partai dan gerakan politik kuasi-religius yang berupaya untuk menegaskan humanitas kaum kulit hitam dan dengan segera mendominasi politik setempat. Keyakinan politiknya dirangkum dalam frasa Sango "zo kwe zo", yang diterjemahkan menjadi "setiap manusia adalah seorang pribadi".[14] Secara efektif, ia mengusahakan kesetaraan perlakuan dan hak-hak sipil bagi orang-orang berkulit hitam dalam Uni Perancis, dan bukan kemerdekaan, setidaknya untuk sementara waktu.[15] Ia tidak membatasi massa rakyat yang besar—kaum perempuan, pemuda, pekerja, petani miskin—supaya kreativitas rakyat Oubangui dapat keluar dengan cara menempatkan mereka di tengah panggung dalam proses pembuatan sejarah negara mereka.[16]

Sejak kapan Barthélemy Boganda menjadi politikus ?

  • Ground Truth Answers: 10 November 194610 November 1946

  • Prediction: